01 January 2010

Indahnya Bunga Api

Malam itu tiba-tiba saja suara dentuman terdengar begitu dekat.
Saya sedikit terkejut, kerana sebenarnya hampir saja terlelap.
Tidak hanya sekali, tapi terdengar berkali-kali.
Semakin jauh saja rasa mengantuk yang tadi begitu dekat menghampiri mata.
Dengan sedikit kesal saya menuju jendela. . Ku selak tirai dan ku pandang keluar..

Tiba-tiba di langit yang gelap terlihat cahaya berwarna-warni…

Begitu indah.. begitu beremerlapan

Mmm.. ternyata bunga api..

Seseorang sedang meluncurkan bunga api malam ini..

Aku suka melihat bunga api..

Aku kemudian tidak lagi merasa terganggu..

Bahkan mataku terus menatap langit, terpesona oleh setiap percikan-percikan api yang meledak di langit..

Gemerlap..

Indah..

Hilang...

Gemerlap..

Indah..

Hilang...

Begitu seterusnya,


Sampai akhirnyaku tidak lagi melihat ledakan-ledakan di langit.

Telingaku tidak lagi mendengar dentuman-dentuman di luar..

Untuk sesaat ku terus memandang langit..

Tapi nampaknya permainan sudah selesai ..


Hampir saja ku tutup tirai, ketika mataku kemudian melihat cahaya lain di gelapnya langit. Cahaya yang tadi kalah terang dengan gemerlapnya kembang api. Sebuah bintang bercahaya lembut di ujung sana..

Aku tersenyum memandangnya..

Dan memperhatikan dengan khusyuk ..

Ledakan bunga api tadi memang terlihat begitu mempesona..

Tapi cahaya bintang itu..

Terlihat begitu indah..

Begitu sederhana..

Perasaan damai dan tenang perlahan terasa di tubuh ini..

***


Assalamualaikum Wr Wb…

Pengunjung Tadikaku,

Kemudian saya terfikir suatu hal.

Mungkinkah selama ini kita memang sering tertipu oleh bunga api dalam hidup kita?

Kita sering terpesona oleh kemilau dunia, kesenangan sesaat..

Tidak hanya terpesona, bahkan mungkin kita juga mengejarnya, berlari hanya untuk sekeaar melihat “gemerlapnya percikan bunga api” tersebut..

Bunga api memang terlihat begitu hebat, tapi hanya sesaat, kerana setelah meledak, hilang tak berbekas..

Bunga api takkan pernah menemani langit untuk bersama tawaf mengorbit alam semesta..


Sama seperti segala hal duniawi..

Segala hal tentang nafsu, harta, kedudukan, material..

Semua nampak indah, tapi sesungguhnya hanya sesaat dan kemudian akan hilang tak berbekas..

Segala nafsu takkan pernah bisa menemani kita tawaf mengitari Ar Rahmaan..

Berbeza dengan bunga api,

Bintang akan terus ada di langit. Kala terang maupun gelap, siang atau malam, cerah atau badai.. bintang sesungguhnya ada terus dilangit, dan sinarnya begitu tenang dan damai, begitu sederhana dan indah..

Bintang akan selalu berusaha menemani langit untuk bersama tawaf mengorbit semesta..

Sama dengan segala hal yang tulus di dunia ini..


Cinta yang tulus, nafkah yang baik, keluarga yang sakinah, teman yang amar maruf nahi munkar, pemimpin yang amanah, makmum yang taat, rezeki yang halal, amal yang ikhlas, anak yang sholeh, segala hal tentang suara hati, semuanya akan mampu menemani kita untuk menjalani dan mengakhiri hidup dengan baik..


Merekalah bintang-bintang yang seharusnya kita kejar..

Bintang-bintang yang seharusnya mengisi luasnya langit di hati kita..

Dengan cahayanya yang lembut,

Yang tenang..

Yang damai..

Yang begitu sederhana...

Bintang yang akan menemani kita bertawaf, berputar dalam ke-Maha Luas-an angkasa CintaNya..

***

Kemudian ku tutup tirai. Berjalan menuju pembaringan. Menelentangkan tubuh.. memejamkan mata.. dan berdoa..

Ya Rabb,

Ya Rahmaan. Ya Rahiim.

Kuingin, cinta sejatiku hanya untukMu..

Kerana itu, jadikan aku dekat dengan orang-orang

yang juga ingin menjadikan Engkau sebagai cinta sejatinya..

Jadikan pula hatiku luas bagai langit…

Agar aku selalu tersenyum dengan segala ketetapan yang Kau berikan padaku..

Dan hiasi hati ku tersebut dengan bintang..

Bukan dengan bunga api..

Walau mungkin sempat hati ini

dipenuhi oleh gemerlapnya bunga api

Tapi…

Berikan aku bintang yang sederhana..

Yang mengisi luasnya langit hatiku dengan cahayanya yang damai dan membawa ketenangan…

Bintang yang akan bersamaku bertawaf dan berputar mengarungi angkasa cintaMu..

Menuju CintaMu…

Amiin..

 

©2009 . | by TNB